Notes on bodily awareness

I Bodily awareness

Imagine trying ninja warrior obstacles for the first time. The obstacle seems simple, you think you’ll get it. However, as you began to make your way through the course, you realize that your body is not reacting as fast as you thought. Your jump is not high enough and your grip is not strong enough. You fell into the pool with hard realization that you’re clumsy.

There is a gap between the perception our own of physical capabilities and actual capabilities. This gap is not always obvious unless we’re pushing to our limits.

Obstacle run

“Finding out the clumsiness the hard way (percaya diri lalu jatuh)”

One of the most underrated benefits of physical exercise is gaining better bodily awareness and mastery. To be aware of subtle things: Range-of-movement of our limbs, hand-eye coordination, the strength of grips, the precision of steps, body balance, etc.

Terlepas dari disiplinnya apa, entah itu bela diri (Karate, Jiu-Jitsu, Gulat), atletik (sprint, berenang, lompat jauh) atau bahkan yang bersenang-senang seperti menari (ballet, modern dance, pole dance), semuanya memberi manfaat yang sama: kesadaran dan kontrol tubuh yang lebih baik. Tulisan ini merupakan catatan apresiasi saya tentang bagaimana disiplin fisik membantu kita mengeksplor dengan caranya masing-masing.

II Marching

Baris-berbaris biasanya dipelajari untuk kebutuhan upacara bendera atau mobilisisasi massa. Petugas paskibra melakukan latihan sangat intens untuk memastikan gerakan mereka seragam. Tidak semua orang suka baris-berbaris karena aplikasinya sangat terbatas dan sangat membosankan. Meskipun reputasinya yang kaku dan repetitif, baris-berbaris diawali dengan body awareness. Awalnya diajari untuk berdiri tegap karena kebanyakan tidak aware kalo postur mereka ketika berdiri normal ternyata membungkuk. Ketika dipandu untuk memperbaiki posisi menjadi tegap, kita merasakan perubahan di tubuh: Ada otot-otot di perut yang lebih engaged, ada shifting weight terasa, otot-otot leher yang bekerja sedikit berbeda, field of vision berubah karena posisi kepala juga berubah. Begitu juga ketika disuruh berjalan, it will take some time to sync your hand and leg movements while keeping your body stays upright.

Semua perubahan ini tidak perlu dijelaskan secara verbal, tapi kombinasi sensasi ini bisa diingat sebagai signature dari posisi tegap yang kemudian jadi referensi kalo kita ingin berdiri dengan tegap. Next time we will know how it feels when we got the posture right. This is body awareness.

Stand up straight

Mengubah postur menjadi tegap butuh conscious effort

III Martial arts

Seni bela diri melatih teknik dan gerakan untuk menyerang dan bertahan. Setiap disiplin bela diri memiliki bentuk gerakannya masing-masing dengan prinsip dan filosofinya. Karate memiliki gerakan yang tegas dan efisien untuk memukul dan menangkis sedangkan Jiu-Jitsu lebih terbuka dengan tangan dan kaki yang mencari celah untuk menarik dan mengunci lawan.

Berlatih bergerak dan menggunakan teknik yang berbeda-beda membuat kita fokus dalam mengontrol gerakan tubuh kita. Seiring dengan waktu kita jadi mengenal kapabilitas dan batasan tubuh kita. Berlatih menyempurnakan kuda-kuda dan gerakan yang tepat meningkatkan koordinasi tubuh kita.

Ada kontroversi pada dunia seni bela diri, dimana tidak semua bela diri efektif digunakan dalam pertarungan di dunia maya. Bahwa sia-sia mendalami bela diri jika tidak bisa digunakan di jalanan. Meskipun benar bahwa tidak semua bela diri efektif untuk bertarung, tapi tidak sepenuhnya sia-sia. Seni bela diri adalah seni olah tubuh, manfaat utamanya adalah membuat kita selaras dengan tubuh kita sendiri. Meningkatkan keseimbangan, koordinasi, spatial awareness, body control dan relaxation.

Martial arts help us learn to move our body firmly with purpose and I think that should be our main reason to pursue them.

Karate

Karate Kata: Firm and fast movement for striking and blocking.

Jiu Jitsu

Jiu-Jitsu: Open stance, grappling, need to be comfortable navigating through awkward positions

Judo

Judo: Balance, throwing, need to feel the center of gravity and a sense of momentum

IV Dance

Menari dan berdansa bergerak mengikuti lagu atau irama lainnya sendirian maupun berkelompok. Ada banyak disiplin menari misalnya tarian klasik seperti balet, tarian modern seperti interpretative dance dan pole dance atau tarian tradisional daerah.

Setiap disiplin mewajibkan penarinya untuk mempelajari teknik-teknik gerakan tertentu. Dalam prosesnya para penari diharapkan untuk melatih berbagai bagian tubuhnya untuk cukup lentur atau cukup kuat untuk melakukan teknik-teknik tersebut.

Penari dituntut untuk memahami tubuhnya sendiri, kapabilitas dan batasannya, mendorong diri sendiri untuk mencapai level kecakapan dimana mereka bisa melakukan gerakan tarian dengan graceful dan effortless. Dance training will improve bodily awareness with greater sense of control. You may not become a professional dancer but will be able to move your body elegantly and that is cool.

Dance

Dance requires strength and flexibility to perform the technique properly

Tapi menari dan berdansa juga tidak selalu tentang teknik gerakan. Kita juga bisa menari untuk mengekspresikan diri meskipun tanpa skill sama sekali. This kind of dance is underrated karena tidak banyak momen dan tempat untuk ini: festivals, concerts, clubs. Partisipan bersama-sama tenggelam dalam musik dan berbaur dengan keramaian, dancing aimlessly and gracelessly.

But even if we dance like an idiot, it will still improve our body awareness. We become aware of how our body moves in an unusual way and how it affects our feeling: How the hip and shoulder move the whole body, how to balance ourselves by paying attention to our center of mass, how to follow the rhythm, etc. I wish we as a society danced more.

Public dance

Public dancing

Fire dance

Dancing around the fire place

V Mastery and trusting your own body

All of this elaboration is me wanting to tell you to stay moving. The more you move, the more you attune with your body. On the other hand, a sedentary lifestyle, or one that involves little physical activity, can lead to a feeling of detachment.

Whatever physical activity or discipline you engage in, will contribute to your overall body awareness and mastery. You will reduce clumsy and awkward movements by developing better control. You will move elegantly and efficiently. Knowing your limits helps you make good decisions in taking risks.

Salsa

Berdansa adalah komunikasi non-verbal bagi partisipannya. Body movement is a social language

Having good body awareness also means that you have a better understanding of the relationship between posture and mood. You can recognize how changes in posture can affect your mood and emotional state. This will help in communicating nonverbally with others.

Run in nature

Physical activity helps me understand my capabilities and limitations, allowing me to take risks with confidence

At one point in my life, I was into Parkour, which involves using your body to navigate through obstacles in your environment. Contrary to popular belief, Parkour is not just about performing flashy flips, but rather about gaining a deep understanding and control over your own body.

For me, personally, it helps me understand my capabilities and limitations, allowing me to take risks with confidence: I know where my feet would land, the strength of grip, range of movement, how far I can push myself, etc. It’s a great feeling. I would love to have that again.